Republik Islam Iran mengumumkan siap bekerjasama dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memegang kendali atas pasokan minyak mentah
Para analis mengatakan bahwa kenaikan produksi minyak mentah telah mengambil alih sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Resolusi yang dirancang AS tersebut berusaha untuk melarang hampir 90 persen ekspor minyak mentah ke Korut dan menuntut pemulangan orang Korea Utara.
Ekspor minyak mentah kuartal pertama ke China rata-rata sekitar 300.000 barel per hari. Administrasi Informasi Energi AS melaporkan rata-rata pergerakan empat minggu
Negeri Para Mullah itu akan menggunakan berbagai metode untuk mencegah kemungkinan penurunan ekspor minyaknya
Jika Iran tidak akan dapat mengekspor minyaknya, maka tidak ada satupun negara di wilayah Teluk Persia juga dapat melakukannya.
Dua minggu lalu, harga minyak melonjak. Itu setelah AS mengatakan akan menaikkan ekspor minyak Iran hingga ke "nol" setelah Gedung Putih kembali memberpakukan sanksi pada awal November.
Gedung Putih mundur dari ancaman sebelumnya untuk sepenuhnya menerapkan sanksi ekspor minyak Iran telah mengurangi kekhawatiran pelanggang minyak mentan Negeri Para Mullah.
Uni Emirat Arab adalah anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak.
Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari mengabaikan ancaman pemerintah AS untuk memotong ekspor minyak Iran hingga ke nol pada November.